Ia mengingatkan bahwa sistem presidensial yang diterapkan Indonesia tidak akan mampu dicegat oleh parlemen yang dikuasai oleh Koalisi Merah Putih (KMP).
"Kita itu sistemnya apa? Presidensial. Sistem kita itu sistem presidensial," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Selain itu, lanjut Jokowi, ia heran dengan minimnya semangat KMP membenahi negara ini.
"Semangat kita mestinya, setelah pilpres selesai untuk membenahi negara ini, mensejahterakan negara kita. Semuanya harus ke situ, jangan ada semangat jegal-menjegal," katanya.
Gubernur Jakarta ini pun heran dengan pemikiran Hashim. Sikap semacam itu diakuinya akan sangat merugikan rakyat Indonesia. (Baca:
Adik Prabowo Mau Investigasi Jokowi).
"Saya nggak ngerti pemikiran seperti apa kalau seperti itu. Ada jegal-menjegal, ini untuk rakyat dan negara. Ini bukan untuk kepentingan Jokowi," pungkasnya.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: