Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP: Pernyataan Thomas Lembong Lecehkan Pancasila!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 08 Juni 2016, 22:12 WIB
PDIP: Pernyataan Thomas Lembong Lecehkan Pancasila<i>!</i>
thomas lembong/net
rmol news logo Menteri Perdagangan, Thomas Lembong harus meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya TKI dan keluarga, atas pernyataannya.

Begitu dikatakan anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, dalam surat elektronik yang dikirim ke redaksi, Rabu (8/6) malam.

Lembong, dalam acara Rakernas Kadin di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia tidak melulu ekspor barang. "Kita mesti melebarkan definisi ekspor untuk juga ekspor orang. Remitensi TKI kita selama ini USD 10 M per tahun, kalau digolongkan ke jasa ekspor maka bisa jadi ekspor terbesar ketiga di sektor non-migas."

Rieke sudah mengkonfirmasi langsung ke Lembong dalam rapat kerja yang diselenggarakan di Senayan, siang tadi. Lembong mengakuinya.

"Menteri Perdagangan, Thomas Lembong telah menganggap rakyat yang bekerja sebagai TKI tak lebih sekedar barang dagangan dalam praktek ekspor," terang Rieke.

Dia tekankan, pernyataan Lembong secara tak langsung telah menganggap rakyat yang bekerja sebagai TKI tak lebih sekedar barang dagangan dalam praktek ekspor.

"Pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Paradigma berpikir tersebut jelas sesat pikir karena artinya pengiriman TKI mendorong perdagangan manusia," tekan politisi nyaring PDIP ini.

"Praktek human trafficking adalah kejahatan kemanusiaan yang menjadi perlawanan bersama dunia. Jika seorang menteri menyatakan hal seperti itu, maka dapat diasumsikan pemerintah melegalkan dan mendorong perdagangan manusia."

Dia mewanti-wanti Lembong, pengiriman TKI tidak dapat disamakan dengan ekspor barang. Dalam postur anggaran pun, pos remitens TKI berada pada pos berbeda dengan devisa hasil ekspor barang.

"Kalau pun terjadi pengiriman rakyat untuk bekerja di luar negeri tidak bisa dipandang sebagai semata keuntungan ekonomi layaknya ekspor impor barang," demikian Rieke Diah. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA