Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Inilah Bukti Ahok Berdusta Sebut Pengangguran Jakarta Menurun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 16 Desember 2016, 23:07 WIB
rmol news logo Klaim Gubernur DKI non aktif Basuki T. Purnama soal menurunnya angka pengangguran di DKI Jakarta selama kepemimpinannya dibantah pengamat politik dan pemerintahan, Muchtar Effendi Harahap.

Ahok dalam sebuah debat yang difasilitasi TV swasta menyebutkan bahwa ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI, angka pengangguran turun 5,7 persen. Meski diakuinya, angka itu masih lebih tinggi dari angka pengangguran nasional, yakni 5, 5 persen.

Muchtar menegaskan, Ahok tidak memahami kritik yang terus bermunculan secara menyeluruh. Ahok, tidak lebih baik dari eks Gubernur DKI, Fauzi Bowo alias Foke.

Bukan tanpa alasan, berdasarkan data BPS DKI mengenai tingkat pengangguran 12,15 persen pada 2009. Lalu menurun jadi 11,05 persen pada 2010. Selanjutnya jadu 10,80 persen pada 2011, dan 9,87 persen pada 2012.

"Tingkat pengangguran ketika Foke(sapaan Fauzi Bowo) memimpin, jauh di bawah rata-rata nasional, yakni 12-14 persen karena Foke berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja," jelas Muchtar.

Tak hanya itu, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi Jakarta juga meningkat di era Foke. Pada 2011 laju pertumbuhan ekonomi mencapai 6,71 persen sedangkan rata-rata nasional di angka 6,48 persen.

Sedangkan, angka pengangguran di era Ahok memang menurun dari 9,87 persen (era Foke, 2012) menjadi 9,02 persen pada 2013. Lalu jadi 8,47 persen 2014, 8,36 persen pada Februari 2015, dan 7,23 persen Agustus 2015.

Namun, lanjut Muchtar, sekalipun menurun, menurutnya angkanya masih jauh di atas rata-rata pengangguran nasional.

"Bahkan Kepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodo, Oktober 2014 menegaskan, jumlah angka pengangguran di DKI Jakarta 9,84 persen pada 2014 dan 8,36 persen pada 2015 lebih tinggi dari pada angka pengangguran secara nasional," terang dia.

Muchtar menggaris bawahi bahwa pengangguran DKI dan Banten terbesar di Indonesia. DKI pun dianggap darurat. Sebagian rakyat miskin DKI semakin memburuk dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS DKI, pertumbuhan ekonomi DKI 2015 hanya 5,88 persen, melambat sejak tiga tahun terakhir (2014 sebesar 6,91 persen).

Kegagalan Ahok dalam mengurangi pengangguran juga disampaikan Wakil Ketua DPD DKI Muhamad Taufik. Dia mengaku bingung dengan klaim Ahok saat debat bahwa pemgangguran menurun. Sebab, jika dilihat dari angka yang dikeluarkam BPS meningkat.

"Saya rasa Ahok berdusta atau gagal paham. Lebih baik akui saja kegagalannya. Dari pada cari kambing hitam," ketusnya.

Menurut Taufik, selama kepemimpinan Ahok warga ibu kota semakin sengsara dan mengalami ketertinggalan serta kesenjangan social yang terlampau jauh anatara si miskin dan si kaya. Karena itu, menjadi sangat ironi ketika suami Veronica Tan tersebut mengklaim angka pengangguran turun.

"Kok tidak malu ya. Buktinya nyata loh," sindir Taufik. [sam]

ARTIKEL LAINNYA