Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Komisi I DPR: Lone Wolf Tak Terdeksi Dan Perlu Dianalisa Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 03 Juli 2017, 16:03 WIB
Komisi I DPR: Lone Wolf Tak Terdeksi Dan Perlu Dianalisa Lagi
Polisi Ditusuk/net
rmol news logo Siapapun yang memberantas kejahatan pasti menjadi musuh pelaku, termasuk juga polisi.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi I DPR RI, Supiyadin ketika ditemui di Gedung Nusantara III, Senayan, Senin (3/07).

Menurutnya, tindakan kejahatan tunggal atau yang dikenal dengan lone wolf merupakan modus kejahatan yang sama-sama menginginkan adanya keresahan masyarakat.

"Lone wolf itu kan modus, gunakan bom atau pisau, sekarang mereka gunakan modus perorangan tapi apakah itu benar perlu dianalisa lagi," ujarnya.

Ia bahkan menilai bahwa aksi tunggal seperti itu sangat sulit terdeteksi. Gerakan dari pelaku perorangan, ia nilai begitu lincah dan mudah bergerak.

"(Pelaku) perorangan  lebih mudah bergerak dan sulit dideteksi karena itu mereka muncul di tempat yang tidak terduga yang relatif sistem pengamanan lemah, masjid kan tidak punya sistem keamanan, kalau di mall ada security door," jelasnya.

Untuk itu ia berharap masyarakat dapat menjaga keamanan lingkungannya bersama-sama. Karena aksi lone wolf kata politisi Golkar itu dapat terjadi pada siapa saja.

"Lone wolf itu tidak menutup kemungkinan kalau tidak tercapai target sasaran yang diinginkan maka warga masyarakat jadi sasaran jadi sandera. Ini perlu diwaspadai," demikian Supiyadin.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA