Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menyeret TNI Ke Politik Sama Saja Melawan Sejarah Reformasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 06 Oktober 2017, 08:08 WIB
Menyeret TNI Ke Politik Sama Saja Melawan Sejarah Reformasi
Budi Arie Setiadi/Net
rmol news logo Imbauan Presiden Joko Widodo agar TNI bersikap netral mendapat dukungan dari barisan pendukungnya, Projo.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mendukung penuh pernyataan Jokowi di HUT ke-72 TNI itu. Menurutnya, TNI bisa menjadi kokoh, tangguh dan disegani sebagai garda depan mempertahankan kesatuan bangsa memiliki sikap yang profesional, visioner dan mampu menjawab berbagai tantangan dan dinamika global yang semakin cepat.

"Dengan begitu, TNI bisa menjadi salah satu lokomotif bagi kemajuan bangsa," jelas Budi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/10).

Sementara menyinggung mengenai keterlibatan TNI dalam politik praktis, Budi menjelaskan bahwa saat ini demokrasi sudah berkembang di Indonesia. Untuk itu, segenap elemen bangsa tidak boleh membalikkan jarum jam ke belakang.

"TNI kini merupakan alat negara yang punya tugas mulia menjaga bangsa ini," jelasnya.

Budi berujar, menyeret TNI kembali dalam politik praktis, selain melawan gerak sejarah reformasi, juga sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Menurutnya, reformasi yang diperjuangkan seluruh mahasiswa dan rakyat Indonesia pada 20 tahun yang lalu sudah tepat. Meski kewenangan TNI banyak yang berkurang akibat reformasi, seperti dwifungsi ABRI.

"Menyeret TNI kembali ke politik praktis sama saja dengan kita membiarkan residu demokrasi memenuhi kehidupan sosial politik bangsa ini," pungkas mantan aktivis 98 ini. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA