Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemuda Harus Punya Kesadaran Sejarah...

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 20 Oktober 2017, 21:58 WIB
rmol news logo Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-2 di Kota Serang Provinsi Banten.

Pembukaan acara yang akan digelar selama tiga hari (20 sampai 22 Oktober 2017) itu dihadiri oleh Ketua Umum KAMMI Kartika Nur Rakhman dan jajaran Pimpinan Wilayah KAMMI seluruh Indonesia. Hadir juga tamu undangan seperti Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Wakapolda Banten, Wakil Walikota Serang, Asda III Provinsi Banten, dan Asisten Deputi Kemenpora.

Disitu, Jazuli didaulat membuka Rapimnas KAMMI II secara resmi. Dia juga diminta untuk menyampaikan orasi kebangsaan. Dalam orasinya yang bertajuk "Bergerak Jayakan Indonesia" Jazuli menekankan kepada peserta bahwa ada dua kesadaran yang harus dimiliki anak muda.

"Pertama, kesadaran sejarah dan kedua, kesadaran sebagai pemimpin masa depan," ujarnya, Jum'at (20/10).

Kata dia, kesadaran akan sejarah mampu menjadikan pemuda paham bahwa bangsa ini adalah bangsa besar yang ditopang oleh konsepsi yang besar pula. Konsep yang besar itu kata dia lahir dari pemikiran tokoh-tokoh besar, melalui perjuangan dan pengorbanan yang besar juga.

"Tidak ada bangsa sebesar Indonesia dalam keberagaman dan keseluruhan potensinya. Tapi bangsa yang beragam ini memilih untuk bersatu meski ada seribu satu alasan untuk bercerai-berai," ungkapnya.

Namun, lanjut pria yang akrab disapa Jazuli ini, sayangnya kebesaran bangsa ini belum berwujud secara penuh. Untuk itu, perlu dimunculkan kesadaran yang kedua. Yakni kesadaran pemuda sebagai pemimpin masa depan yang akan mewarisi kebesaran Indonesia dan menjadikannya aktual.

"Indonesia bisa menjadi negara besar, rakyatnya maju dan sejahtera, serta disegani bangsa-bangsa di dunia. Kesadaran sebagai pemimpin masa depan mengantarkan pemuda pada tanggung jawab untuk mengambil peran, berkontribusi, dan menjadi yang terdepan dalam memajukan negeri," jelasnya.

Karenanya, tambah Ustadz Jazuli, para pelajar, mahasiswa, atau aktivis harus menyadari bahwa mereka adalah pemimpin masa depan. Dan karakteristik pemimpin yang paling penting adalah kemampuan untuk bergerak dan menggerakkan orang untuk maju.

Untuk itu, tak lupa Jazuli berpesan kepada para aktivis KAMMI agar terus mengasah dan meningkatkan kapasitas seperti semangat, gagasan atau pemikiran, keterampilan, karakter pada level yang lebih besar. Pasalnya menurut dia, amanah yang dibebankan bagi para pemimpin sangatlah besar.

"Nah, kalau kapasitas calon pemimpin tidak besar, maka saat memimpin nanti mereka akan jatuh terpelanting," imbuhnya.

Kedua, membiasakan untuk berpikir hal-hal atau urusan yang strategis jangan terjebak hal-hal/urusan yang remeh temeh dan tidak penting untuk kemajuan ke depan. Karena pemimpin selalu berpikir strategis ke depan, berpikir besar untuk masa depan.

Ketiga, pikiran besar dan strategis harus diikuti dengan kreatifitas ide dan gagasan yang implementatif untuk kemajuan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara. Jangan hanya punya pikiran besar tapi gagal membangun jembatan dengan realitas.

"Keempat, terus meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal dan bangun jaringan yang luas sebagai sarana pertukaran, kontestasi, dan implementasi ide dan gagasan besar. Kelima, terus mengasah dan meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap persoalan-persoalan umat, rakyat, bangsa dan negara. Karena sebagian besar pekerjaan pemimpin adalah menyelesaikan persoalan," pungkasnya. [sam]

ARTIKEL LAINNYA