"Itu hasil rapat realitas dari kerasnya tarik nenarik dari mereka-mereka yang ingin mempertahankan Pak Setya Novanto dengan yang menginginkan perubahan," tegas Andi saat berbincang dengan redaksi, Rabu (22/11).
Namun demikian, Andi mengaku jika semua pihak di tubuh Golkar juga sepakat akan tetap menunggu hasil sidang praperadilan yang diajukan Ketua Umum (Ketum) Setya Novanto.
Namun demikian terkait kursi Ketua DPR RI, untuk saat ini pergantian harus ditandatangani oleh Ketum definitif. Sayangnya, sampai hari ini Novanto masih ketum Golkar definitif yang di pilih melalui Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
"Jika beliau tidak punya political will untuk mundur dan menandatangani surat pengantar Partai, maka kita tunggu saja kesadaran beliau," ungkap Andi.
Andi pun mengungkapkan mayoritas pihak-pihak di dalam tubuh Golkar menginginkan digelarnya Musayawah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Jika Munaslub sudah digelar, maka siapapun boleh maju mencalonkan diri.
"Insya Allah segera akan Munaslub, itu keinginan banyak pihak," demikian Andi.
[san]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: