Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aksi 212 Adalah Gerakan Politik Untuk Kepentingan Elite-elitenya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 02 Desember 2017, 11:08 WIB
Aksi 212 Adalah Gerakan Politik Untuk Kepentingan Elite-elitenya
Massa Reuni Akbar 212 berpawai menuju kawasan Monas, Jakarta Pusat
rmol news logo Perayaan setahun Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 yang berlangsung hari ini memperkuat bukti bahwa aksi itu merupakan gerakan politik yang digagas kaum elite Islam politis.

"Sebagai sebuah gerakan politik maka kontinuitas gerakan ini akan menjadi arena politik baru yang akan terus dibangkitkan sejalan dengan agenda-agenda politik formal kenegaraan," jelas Ketua Setara Institute, Hendardi, kepada wartawan, Sabtu (2/12).

Menurut dia target para elite 212 adalah menguasai ruang publik (public space) untuk terus menaikkan daya tawar politik dengan para pemburu kekuasaan atau dengan kelompok politik yang sedang memerintah.

"Bagi mereka public space is politic. Jadi, meskipun gerakan ini tidak memiliki tujuan yang begitu jelas dalam konteks mewujudkan cita-cita nasional, gerakan ini akan terus dikapitalisasi," terang Hendardi.

Yang disayangkan Hendardi, gerakan 212 menggunakan pranata dan instrumen agama Islam. Hal ini sudah dikritik oleh banyak tokoh Islam karena justru dianggap memperburuk kualitas keagamaan di Indonesia. Apapun alasannya, populisme agama sesungguhnya menghilangkan rasionalitas umat dalam beragama. Juga, menghilangkan rasionalitas warga dalam menjalankan hak politiknya.

Walau begitu Hendardi mengamati bahwa gerakan ini mulai kehilangan dukungan sejalan dengan meningkatnya kesadaran warga untuk menjauhi praktik politisasi identitas agama untuk merengkuh dukungan politik atau menundukkan lawan-lawan politik.

"Warga juga telah menyadari bahwa gerakan semacam ini membahayakan kohesi sosial bangsa yang majemuk. Jadi, kecuali untuk kepentingan elite 212, maka gerakan ini sebenarnya tidak relevan menjawab tantangan kebangsaan dan kenegaraan kita," tegasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA