Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei KedaiKOPI: Gus Ipul-Puti Unggul Di Elektabilitas, Khofifah-Emil Juara Di Popularitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 22 Februari 2018, 09:14 WIB
Survei KedaiKOPI: Gus Ipul-Puti Unggul Di Elektabilitas, Khofifah-Emil Juara Di Popularitas
Foto/Net
rmol news logo Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) meluncurkan hasil survei mengenai dua kandidat dalam Pilkada Jawa Timur.

Survei dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden itu menjelaskan elektabilitas pasangan Calon Gubernur (Cagub) Jatim Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim Puti Guntur Soekarno lebih unggul dibanding pasangan Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Cawagub Jatim Emil Elestianto.

Pasangan Syaifullah-Puti mendapat 53,7 persen responden, sementara pasangan Khofifah-Emil memperoleh dukungan 46,3 persen suara di Jatim.

"Selisih sekitar 7,4% merupakan modal awal bagi Gus Ipul dan Puti apalagi jika melihat bahwa popularitas mereka masih dibawah kompetitornya masing-masing," ujar peneliti senior KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam keterangan pers, Kamis (22/2).

Kunto menambahkan pendukung Gus Ipul-Puti belum boleh bernafas lega. Sebab jika dikalkulasi dengan marjin kesalahan sampling pasangan Khofifah-Emil masih bisa unggul. Kunto menjelaskan survei ini memiliki margin of error (MoE) +/- 4 persen pada interval kepercayaan 95 persen.

"Metode tatap muka, melibatkan 600 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Survei dilakukan pada tanggal 2 sampai dengan 8 Februari 2018," ujarnya.

Lebih lanjut Kunto menjelaskan dalam hasil survei ini, popularitas Khofifah berada di urutan pertama yakni 94,1 persen, disusul oleh Gus Ipul  dengan 90,9 persen, dan Emil 48,7 persen, sedangkan Puti hanya dikenal 28,5 persen responden.

Kunto menggarisbawahi rendahnya nilai korelasi antara elektabilitas dan popularitas kandidat Cagub dan Cawagu Jatim, apalagi pada sebelum masa kampanye. Seharusnya popularitas berkorelasi tinggi dengan elektabilitas dari pasangan calon.

Menurut Kunto beberapa faktor yang membantu naiknya elektabilitas Cak Ipul-Puti adalah faktor petahana. Pemilih mempersepsikan pasangan tersebut sebagai calon yang lebih berpengalaman. Selain itu, sambung Kunto, faktor persepsi religiusitas yang dilekatkan pada sosok Gus Ipul.

"Faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih gubernur dan wakil gubernur yakni 75,4 persen disusul oleh faktor kesukuan 40,1 persen, dan faktor petahana atau pengalaman 30,5 persen," ujar Kunto.

Di kesempatan yang sama Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai elektabilitas Cak Ipul-Puti seharusnya bisa mengangkat popularitas Puti.  Sebab popularitas Puti bisa jadi faktor penting dalam menentukan hasil pilkada. Jika Puti gagal mengangkat popularitasnya maka pasangan Khofifah-Emil akan mudah menyusul dan meraih kemenangan.

Hendri juga mengingatkan hal lain yakni sebanyak 43,7 persen pemilih di Pilkada Jatim menentukan pilihannya di hari-hari tenang dan bahkan di hari pemilihan.

Untuk itu para kandidat masih punya peluang meraih simpati warga Jatim dengan keunggulan masing-masing.

"Mereka yang menentukan pilihannya di fase akhir Pilkada tersebar secara merata sebagai pendukung kedua pasangan calon. Jadi kedua pasangan calon harus bekerja keras untuk meyakinkan pemilih yang akan menentukan pilihannya di etape akhir Pilkada," tutup Hendri. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA