Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Edo Kondologit: Isu Separatisme Papua Permainan Asing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Minggu, 04 Maret 2018, 21:05 WIB
Edo Kondologit: Isu Separatisme Papua Permainan Asing
Edo Kondologit/RMOL
rmol news logo Isu separatisme di Papua hanya permainan asing. Isu tersebut akan dimunculkan ketika pemerintah mulai tidak memperhatikan kesejahteraan warga di Papua.

Hal itu sebagamana diutarakan musisi asal Papua, Edo Kondologit di sela-sela acara Karnaval Cap GoMeh di Glodok, Jakarta (Minggu, 4/3).

"Isu separatis ini kan muncul seperti on-off, on-off. Ketika ada ketidakadilan atau tidak diperhatikan pemerintah isu ini muncul,” jelasnya.

Walau begitu, Edo yang saat ini menjadi kader PDI Perjuangan itu masih belum mau menyebut secara gamblang negara mana yang bermain di belakang skema konflik itu.

Terlepas dari itu, Edo melihat bahwa pembangunan di Papua sekarang sudah sangat pesat. Sehingga warga Papua enggan memisahkan diri dari NKRI.

“Banyak yang sudah turun gunung untuk menyatakan bergabung ke NKRI. Akhirnya isu itu hilang dengan sendirinya asal pembangunan baik,” ungkap pelantun tembang “Aku Papua” ini.

Edo optimis, keamanan di Papua ke depan semakin kondusif. Baik dalam menghadapi Pilkada 2018 maupun isu separatisme.

“Saya yakin keamanan di Papua waktu Pilkada Juni 2018 nanti akan berjalan kondusif. Kita semua sudah komitmen itu,” tandasnya.

Masalah bergabungnya Papua ke NKRI sejak dulu menimbulkan polemik. Pasca Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Belanda seakan enggan melepas Papua.

Pada tahun 1961, Belanda membentuk negara boneka Papua di bawah hegemoni Ratu Belanda. Hingga akhirnya setelah konfrontasi militer melalui Operasi Trikora dan diplomasi di PBB, akhirnya 1 Mei 1963, Papua (dulu Irian Barat) resmi bergabung ke NKRI.

Pihak separatis muncul karena menggugat Peperangan 1969 yang dianggapnya tidak memenuhi rasa keadilan. OPM yang merupakan pasukan bentukan Belanda mengadakan perlawanan di hutan dan pegunungan Papua. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA