Itulah fenomena mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang jadi harapan sebagian besar umat muslim di Pilpres 2019. Jika tidak ada parpol yang mengusung, Gatot dipastikan tidak akan bisa mencalonkan diri.
Demikian disampaikan oleh Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Utara Jamran kepada
Kantor Berita RMOL, Rabu (7/3).
Jamran menuturkan sistem hari ini parpol sulit menerima ketokohan seseorang di luar partai atau koalisinya.
"Inilah perlu kelegowoan dari partai politik untuk mengusung Gatot. Walaupun didukung oleh mayoritas umat muslim tapi percuma kalau nggak ada partai yang mengusung," jelas dia.
Sebagai seorang aktivis yang pernah dipenjara pada peristiwa Aksi Bela Islam 212, Jamran tidak yakin dengan koalisi parpol yang ada saat ini untuk memunculkan nama Gatot.
"Misalkan koalisi Prabowo, apakah mau mengusung Gatot? Begitu juga koalisi Golkar, serta Demokrat," ujarnya pesimis.
Begitu pula dengan adanya wacana poros baru dari parpol berbasis Islam, dimana dia menyebutnya sebagai poros tengah.
"Kalau disebut sebagai poros Islam nanti dibilang ekstrim, makannya saya lebih suka sebut poros tengah walaupun isinya partai-partai Islam. Tapi saya juga tidak yakin akan mengusung Gatot," demikian Jamran.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: