"Sehubungan dengan pergantian Ketua FPG, Pak Mekeng, saya minta semua pihak tenang dan bekerja sebagaimana biasanya. Adanya kritikan dan pernyataan yang bernada penolakan itu sebenarnya tidak perlu terjadi," kata Agung dalam pernyataan pers, Selasa (13/3).
Selain itu, Agung percaya bahwa DPP Partai Golkar sudah melakukan pertimbangan dan kajian atas keputusannya mengangkat Mekeng.
Salah satu alasan di balik maraknya penolakan terhadap Mekeng adalah dugaan keterlibatan politkus asal NTT itu dalam pusaran korupsi proyek E-KTP. Sebagian kader Golkar khawatir pelantikan Mekeng akan mempengaruhi citra Golkar.
Namun, Agung mengingatkan agar tidak terburu-buru menyimpulkan keterlibatan Mekeng sebelum ada ketetapan hukum. Ia meminta kader partai memberikan waktu kepada Mekeng untuk bekerja terlebih dahulu.
"Saya percaya DPP akan konsisten dengan tagline Golkar Bersih. Karena kebijakan itu tetap dipegang teguh manakala fungsionaris Golkar benar-benar terbukti terseret kasus hukum, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi penonaktifan atau diminta mengundurkan diri sesegera mungkin," jelasnya.
"Beri kesempatan Pak Mekeng untuk bekerja secara maksimal," tambah Agung.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: