Meski sudah berjalan selama delapan tahun, namun ketergantungan terhadap Alutsista impor masih tinggi.
Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menilai alasan ketergantungan impor Alutsista ini lantaran Indonesia belum memiliki lisensi.
Menurutnya biaya membayar lisensi kepada negara pembuat Alutsista dengan membeli tak terpaut jauh. Itulah sebabnya Indonesia masih terus mengimpor alutsista.
"Kadang-kadang orang pada tanya kenapa kita terus impor, ya karena tidak punya lisensi," ujar saat ditemu di gedung dewan, (27/3).
Lebih lanjut Abdul memberikan contoh, PT PAL Indonesia yang mampu memproduksi kapal perang sendiri masih tetap membayar lisensi ke Korea Selatan.
"Kita tidak bayar lisensi terkecuali kalau itu temuan kita sendiri. Cuma Pak Habibie yang mampu menciptakan desain sayap pesawat, sehingga negara lagi yang bayar ke kita," tutup anggota Dewan dari Fraksi PKS itu.
[nes]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: