Menurutnya perdebatan ini harus dibawa kepada kepentingan rakyat untuk memilih pemimpin yang lebih bermutu. Apalagi, arti kata plonga-plongo bukan negatif.
“Jadi bawa kepada kepentingan umum,†harapnya dalam kicauan di akun
Twitter @fahrihamzah, Senin (2/4).
“Kalau anda nggak mau disebut planga plongo yang salah satu artinya ‘bengong’ karena nggak paham, ya bikin diri anda paham,†jelasnya.
Menurutnya, jika perdebatan ini dibawa ke ranah kepentingan umum, maka negara ini berpotensi dipimpin oleh orang yang paham dan partai yang paham.
"Jadi rakyat pasti bahagia. Lagi pula itu kan nggak menyerang pribadi. Sifatnya umum," lanjutnya.
Pernyataan Fahri ini menanggapi kicauan dari Fadli Zon pada Jumat (30/3) yang sempat menuai pro kontra. Dalam kicauan itu, Fadli menyebut bahwa Indonesia butuh pemimpin cerdas dan bijak seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Bukan pemimpin yang banyak ngutang, enggak planga plongo," bunyi kicaunya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: