Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jenius, Alasan Rocky Gerung Dipanggil Profesor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Sabtu, 14 April 2018, 01:45 WIB
Jenius, Alasan Rocky Gerung Dipanggil Profesor
Rocky Gerung/Net
rmol news logo Dosen Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung tengah jadi bulan-bulanan warganet. Penyebabnya adalah kata “kitab suci fiktif” yang diucapnya di acara Indonesian Lawyers Club (ILC), Selasa (10/4) lalu.

Warganet tidak hanya membully Rocky dengan pernyataannya itu, tapi juga menyerang gelar profesor yang kerap melekat di nama Rocky.

Sahabat karib Rocky Gerung, Rachland Nashidik bahkan harus ikut turun tangan meluruskan simpang siur gelar tersebut.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa Rocky seorang yang jenius. Rocky adalah dosennya di Filsafat UI, saat jurusan itu masih bagian dari Fakultas Sastra.

"Dari dulu dia dikenal jenius. Mungkin karena itu orang memanggilnya "Prof". Ia tak pernah minta dipanggil begitu," jelasnya dalam akun Twitter @RachlanNashidik, Jumat (13/4).

Dia kemudian menjabarkan tentang kejeniusan yang dimiliki oleh Rocky Gerung. Kata dia, para aktivis 80’an tentu sudah tidak asing dengan Sekolah Ilmu Sosial dari Yayasan Padi dan Kapas.

Sebab di tempat ini, banyak aktivis belajar pemikiran politik para pendiri bangsa hingga filsuf besar dunia. Sekolah Ilmu Sosial juga reguler mempromosikan karya-karya akademis para intelektual Indonesia.

"Siapa kepala sekolahnya? Rocky Gerung," jelasnya.

Tidak cukup sampai di situ, Rachland juga bercerita tentang sikap Rocky yang menolak tawaran bea siswa Doktor dari Prancis dari Profesor Toety.

"Jawaban Rocky: ‘Ibu yang mau saya punya gelar Doktor, bukan saya. Yang penting saya sudah buktikan saya mampu’. Begitulah Rocky, ia tak peduli pada gelar kesarjanaan," sambungnya.

Lebih lanjut, Rachland turut menceritakan mengenai kedekatan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid dengan Rocky Gerung. Kata dia, Gus Dur tidak pernah lupa mengucapkan Selamat Natal kepada Rocky.

Saat memimpin Forum Demokrasi, statement-statement Gus Dur selalu ditunggu dan selalu jadi berita.

"Siapa yang ia percaya jadi Ghost Writer? Rocky Gerung," tukasnya.

Dia kemudian menyebut alasan Rocky Gerung tidak tertarik gelar meski memiliki kejeniusan luar biasa. Bagi Rocky, gelar sebatas bukti pernah kuliah, bukan bukti seseorang bisa berpikir.

"Saat ijazah bisa dibeli, saat Universitas di masa Orba cuma alat hegemoni politik, Rocky menolak tunduk pada ijazah dan gelar," tukasnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA