Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fadli, Amien Dan Pigai Satu Panggung, Buruh Teriak Ganti Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 01 Mei 2018, 18:30 WIB
Fadli, Amien Dan Pigai Satu Panggung, Buruh Teriak Ganti Presiden
Foto/Net
rmol news logo Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais dan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai satu panggung dalam peringatan hari buruh internasional atau May Day, di depan DPR Selasa (1/5).

Aksi satu panggung tesebut saat ketiganya menemui massa Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) yang menyuarakan aspirasinya di depan pintu masuk gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.

Orasi penuh semangat Pigai membuat para buruh meneriakkan 'ganti presiden'. Pigai yang masih berada di atas mobil komando mengamini permintaan buruh tersebut.

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak pemimpin yang memumpuni.

"Sekalipun presiden diganti kita masih ada stok pemimpin bangsa yang lain," ujar Pigai.

Teriakan Pigai ini didasari ketidakpuasan Pigai dan para buruh dengan kondisi kebijakan negara saat ini. Salah satunya penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA).

Pigai menilai Aturan itu diinilai tidak berpihak kepada buruh dan sebagai penghhianatan besar dari negara terhadap rakyatnya. Pigai juga menyoroti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 terkait Pengupahan.

Ia menilai PP tersebut tidak berpihak kepada kelayakan hidup para buruh Indonesia.

"Pemimpin tertinggi (Presiden) condong ke negara lain," ujar Pigai.

Sementara itu, Amien Rais juga sependapat dengan Pigai. Menurut Amien, Perpres 20/2018 merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Ia mendukung jika buruh melakukan penolakan Perpres 20/2018.

Ia juga meminta Prepres tesebut dicabut dan meminta pemerintah mendeportasi TKA ilegal jumlahnya sudah mengkhawatirkan.

"Tatkala tenaga kerja Indonesia kelimpungan cari kerja, buruh asing masuk. Angkanya betul-betul mengerikan. Jumlahnya ratusan ribu," ujar Amien. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA