Wempy yang juga pengamat politik ini menilai, aksi itu sebagai bentuk nyata dari 'menggadaikan harga diri' hanya untuk memuluskan pencalonannya dalam ajang Pilpres tahun 2019 nanti. Sikap semacam itu menurut dia karena seorang calon pemimpin tak memiliki moral politik.
"Seorang calon itu harus memiliki moral politik. Sehingga dia (seorang calon pemimpin) tidak mencium tangan orang ketika ingin menjadi calon presiden. Ini yang menjadi soal. Ketika dia punya modal sosial, tapi tidak mempunyai moral politik. Maka ini menjadi kendala. Dia akan menjual harga dirinya hanya untuk kepentingan politik," katanya dalam diskusi bertajuk 'Tarik Ulur Kekuatan Capres Cawapres 2019. Siapa Berpeluang?' di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/6).
Wempy menegaskan, kepemimpinan seorang yang tak memiliki moral politik akan sangat berbahaya bagi harkat dan martabat bangsa ini.
"Karena dia tidak akan bisa berdaulat atas dirinya sendiri. Kalau dia bisa menggadaikan dirinya sendiri, maka negara pun bisa digadaikan. Ini persoalan moral politik. Ini tidak biasa," tegasnya.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: