Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PILPRES 2019

Ulama Dan Ekonom Layak Jadi Pemimpin Alternatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 11 Juni 2018, 16:28 WIB
Ulama Dan Ekonom Layak Jadi Pemimpin Alternatif
Hendri Satrio/Net
rmol news logo Pemimpin alternatif di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang belum mengerucut ke satu tokoh. Umat Islam juga masih dalam posisi menyeleksi figur yang layak menjadi pemimpin alternatif.

Begitu dikatakan Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio dalam keterangannya, Senin (11/6).

"Apakah itu sosok Prabowo, TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB) atau malah tokoh alternatif seperti Rizal Ramli yang akan dipilih untuk menyaingi Jokowi nanti," jelasnya.

Hendri menjelaskan, umat Islam masih memiliki tokoh sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kebutuhan ekonomi Indonesia yang saat ini sedang tidak baik.

"Secara ekonomi maka yang akan lebih dicari itu ya orang-orang yang memiliki background ekonomi bagus. Ya salah satunya, Rizal Ramli," jelasnya.

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI ini juga mengingatkan hasil jajak pendapat lembaganya April 2018 lalu. Nama-nama yang dipilih dalam jajak pendapat dengan tema 'Pemimpin Umat' itu, antara lain Habib Rizieq Syihab di urutan pertama, menyusul kemudian KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustaz Abdul Somad, TGB Zainul Majdi, KH Maruf Amin, dan Jokowi berada di urutan ke-6. Ada pula nama lain seperti KH Mustafa Baisri (Gus Mus), KH Yusuf Mansur dan tokoh-tokoh lain.

"Yang menjadi tantangan justru tokoh-tokoh (gerakan) 212 seperti Gatot Nurmantyo (mantan Panglima TNI) dan Anies Baswedan enggak masuk dalam kategori pemimpin umat," lanjutnya.

Pilihan lainnya, bila umat Islam membutuhkan tokoh yang ulama sekaligus umaro, yang dipilih adalah TGB Zainul Majdi atau beberapa calon alternatif lain yang selama ini beredar, seperti Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti atau mantan Ketua KPK Abraham Samad.

"Tapi yang jelas masih selektif dan masih cair sekali pilihannya. Jadi enggak berarti dia harus (tokoh) dari partai politik atau dari militer, tetapi lebih ke kebutuhan," tandasnya. [sam] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA