Anggota Komisi I Meutya Hafid menduga ada komunikasi atau saran dari Rudiantara yang tidak diindahkan aplikasi Tik Tok.
"Bahwa Tik Tok tidak kooperatif itu mungkin yang membuat pemerintah bisa melakukan itu (pemblokiran)," ujar Meutya di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).
Rudiantara, kata pilitisi Golkar ini, sudah menjelaskan secara gamblang bahwa ada konten yang tidak bermanfaat dan berdampak negatif bagi pengguna apliksi itu. Dimana kebanyakan penggunanya adalah anak-anak.
"Kalau Tik Tok-nya bisa
self blocking, jadi kontennya dia bisa saring sendiri gitu ya itu pemerintah tidak perlu memblokir. Tapi karena mereka tidak melakukan maka kemudian harus diblokir," jelas Meutya.
Menkominfo Rudiantara kemarin resmi menutup aplikasi Tik Tok. Dia mengambil kebijakan tersebut berdasarkan pantauan dan laporan bahwa banyak konten negatif dan berdampak buruk bagi publik khususnya anak-anak.
"Banyak kontennya yang negatif, terutama bagi anak-anak. Ada yang tidak senonoh, tidak mendidik, pokoknya tidak pantas untuk anak-anak," ujar Rudiantara.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: