Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Diingatkan Utang Abadi BLBI-Century Gate

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 06 Agustus 2018, 02:24 WIB
Pemerintah Diingatkan Utang Abadi BLBI-Century Gate
Foto/Ist
rmol news logo Fenomena korupsi yang merajalela serta merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi inspirasi bagi grup musik The HMS Band dalam berdakwah memerangi korupsi.

Lewat salah satu hits andalannya BLBI Gate,  band yang digagas Ketum Organisasi Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) HM Sasmito Hadinegoro kembali mendesak pemerintah untuk menuntaskan skandal korupsi keuangan terbesar yaitu Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Century Gate.

Kedua persoalan itu dinilai menjadi sumber bencana bagi keuangan negara saat ini.

"The HMS Band merupakan band milik organisasi HMS yang terus menyuarakan ketimpangan dan ketidakadilan sosial di Indonesia. Kami tidak akan berhenti memerangi korupsi di Indonesia agar kejahatan korupsi lenyap dari negeri ini," jelas pentolan The HMS Band yang juga Sekjen HMS Hardjuno Wiwoho kepada wartawan, Minggu (5/8).

HMS sendiri menggelar aksi damai di depan Gedung BI dan Menara BCA, Jakarta, Jumat lalu (3/8).

Aksi tersebut merupakan yang ketiga kali dilakukan setelah sebelumnya menggelar aksi serupa di Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kementerian Keuangan.

Tiga lagu andalan dalam album bertajuk Koruptor-koruptor Kakap yaitu BLBI Gate, Merdeka untuk Siapa dan Trio Big Fish diciptakan sendiri oleh HM Sasmito Hadinegoro. Lirik lagu yang terdapat merupakan kritik sosial atas maraknya korupsi di Indonesia.

"Karenanya, kami berharap lirik lagu ini membangkitkan semangat masyarakat melawan korupsi," kata Hardjuno.

Dia menjelaskan, The HMS Band yang digawangi bersama Digo DZ tergugah untuk membantu negara dari jerat utang abadi. Harapannya, pemerintah dapat membuat kebijakan yang pro rakyat.

"Salah satu lirik lagu kami adalah Merdeka Untuk Siapa. Itu sebagai ekspresi kemarahan dan kesedihan kami melihat kondisi kehidupan rakyat saat ini sedang jatuh, bahkan cenderung sengsara," ungkap Hardjuno.

Menurutnya, ekonomi Indonesia akan terus terpuruk jika Trio Big Fish Cs mafia keuangan negara tidak diadili. Sebab Trio Big Fish itu sumber bencana keuangan negara.

"Kami mencoba mengingatkan masyarakat agar peduli dengan warisan utang abadi yang menjerat bangsa Indonesia. Dan ingat, utang ini dibayar dari uang pajak yang disetor dengan nggos-ngosan oleh rakyat dari Sabang sampai Merauke. Jika tidak diwaspadai bukan mustahil bisa menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa dan negara kita," papar Hardjuno.

HM Sasmito Hadinegoro menambahkan, karya seni merupakan bentuk perjuangan membela rakyat serta untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat.

"Semoga warisan ini mampu membangkitkan generasi muda untuk ikut melawan penindasan dan korupsi, sehingga membebaskan negeri dari jerat utang abadi. Masa depan bangsa ini akan berat jika tidak dilakukan koreksi total terhadap BLBI Gate dan Century Gate serta kebijakan tata kelola keuangan negara yang patut diduga melanggar amanat UU 17/2003 yang harus transparan dan akuntabel," tuturnya. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA