Tokoh nasional DR. Rizal Ramli menilai hal itu dapat merusak demokrasi karena perbuatan yang tidak beradab.
"Buzzer itu kan orang yang dibayar untuk membuat noise, kebisingan. Kalau kita dengar musik kan ada musiknya sisanya noise aja itu," kata Rizal di kantor PBNU, Jakarta, Senin (13/8).
Dia mencontohkan dalam meraih kemerdekaan para pendiri negara ini melakukan kompetisi musik dalam arti sebuah gagasan yang berguna untuk membangun bangsa.
"Kalau sekarang politisi sewanya buzzer, yang ada jadi semakin banyak kebisingan," tegasnya.
Mantan Menko Maritim dan Sumberdaya itu menyarankan agar para capres sekarang jangan menggunakan buzzer untuk mencapai demokrasi yang lebih beradab.
"Para capres jangan lah pakai buzzer-buzzer lagi, karena semakin banyak buzzer semakin rusak demokrasi kita," tandas RR sapaan akrab ekonom senior itu.
RR sebelumnya mengucapkan selamat kepada dua pasangan bakal capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.