Namun pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,3 persen.
Begitu kata Presiden Joko Widodo dalam Sidang Paripurna DPR RI di Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Jokowi menyebut salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan itu adalah mendorong percepatan pertumbuhan di kawasan timur Indonesia, kawasan perbatasan, dan daerah-daerah lain yang masih dinyatakan tertinggal.
Selain itu, kata Jokowi pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan dunia industri dalam negeri sebagai salah satu sarana percepatan pertumbuhan ekonomi.
"Untuk itu, penguatan industri pengolahan yang mampu menciptakan nilai tambah perlu didorong dan dikembangkan dengan memperkuat industri hulu hingga hilir," jelasnya.
Lebih lanjut Jokowi menyatakan inflasi nasional akan diupayakan berada dalam rentang 3,5 persen plus/minus 1 persen.
Menurut Jokowi, tingkat inflasi yang rendah tidak hanya mendorong perekonomian domestik menjadi lebih efisien dan berdaya saing, tetapi juga menjamin kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.
"Pengendalian inflasi dilakukan dengan menjaga ketersediaan pasokan barang dan jasa, khususnya pangan, melalui peningkatan kapasitas produksi nasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan," pungkasnya.
[nes]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: