Penolakan ini tertuang dalam tandatangan bersama yang akan disampaikan ke Polres Purwakarta.
"Aksi tersebut menurut kami adalah aksi yang mencederai demokrasi dan cendrung memprovokasi masyarakat yang menginginkan Pilpres 2019 damai dan berkualitas," kata koordiantor nasional STMJ, Ade Adriansyah Utama dalam keteranganya, Senin (3/9).
STMJ meminta agar aparat keamanan melarang kegiatan tersebut sebelum timbul hal-hal yang tidak diinginkan. Ia khawatir jika aksi ini digelar akan muncul reaksi rakyat.
"Tagar 2019 Ganti Presiden adalah produk sesat dari elemen yang patut diduga ditunggangi kelompok yang ingin mengganti ideologi NKRI seperti ISIS dan HTI," tudingnya.
Apalagi kata Ade, tokoh-tokoh gerakan itu banyak bersembunyi di PKS. Mereka seharusnya berani mengangkat nama calonnya, bukan semata tagar 2019 Ganti Presiden.
"Saya melihat gerakan itu menghina proses Pemilu dan demokrasi yang sudah kita bangun bersama-sama,†tandasnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.