Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nasdem: Pemecatan Refly Harun Karena Kondisi Jasa Marga Menurun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Kamis, 06 September 2018, 16:42 WIB
Nasdem: Pemecatan Refly Harun Karena Kondisi Jasa Marga Menurun
Refly Harun/RMOL
rmol news logo Refly Harun menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga sejak tahun 2015 lalu. Menjabat selama tiga tahun Refly akhirnya dicopot lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luas Biasa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Beredar kabar, pencopotan Refly yang juga berprofesi sebagai akademisi tersebut lantaran kerap mengkritisi kebijakan Pemerintah Joko Widodo, khususnya yang menyangkut masalah hukum

Namun, kabar tersebut dibantah politisi Partai Nasdem, Sahat Silaban. Menurut dia, pemecatan Refly pasti didasarkan dari sesuatu yang objektif.

"Saya kira Pak Presiden kita nggak seperti itu. Saya yakin dia (Refly Harun) diberhentikan karena kondisi Jasa Marga yang menurun," ucap Sahat di komplek DPR, Jakarta, Kamis (6/9).

Sahat mengaku, laba Jasa Marga terus mengalami kemerosotan karena banyak hal. Walaupun proyek melimpah namun beban yang harus ditanggungnya juga banyak.

"Apalagi ada kebijakan ganjil genap sekarang, sudah pasti pendapat Jasa Marga menurun itu. Mungkin karena labanya yang terus menurun akhirnya komisaris utamanya diberhentikan," terangnya.

Jasa Marga membukukan pendapatan Rp 18,66 triliun pada kuartal II-2018. Angka ini naik 42 persen dari pendapatan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 13,09 triliun.

Pendapatan ini berasal dari naiknya pendapatan tol dan usaha lainnya sebesar 6 persen dari Rp 4,52 triliun pada kuartal II-2017 menjadi Rp 4,78 triliun.

Begitu juga dengan pendapatan konstruksi yang ikut naik 61 persen year on year dari Rp 8,56 triliun menjadi Rp 13,87 triliun.

Namun, laba perusahaan hanya naik satu digit sebesar 3 persen dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 1,05 triliun.

Sebab, total beban pendapatan perseroan naik sebesar 48 persen dari Rp 10,61 triliun kuartal II-2017 menjadi Rp 15,77 triliun di kuartal II-2018.[lov]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA