"Saya kira pemikiran itu baik, tapi nanti kita bicarakan di dalam tim sebagai sebuah ide," ujar Sekjen Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (14/9).
Namun demikian, dia menilai bahwa pelaksanaan debat juga harus mempertimbangkan masyarakat Indonesia sebagai penonton, terutama kemampuan berbahasa asing.
Sebab, dalam debat, capres-cawapres juga menyampaikan program serta visi misi kepada masyarakat.
"Masyarakat kita ini kan masyarakat yang kemampuan Bahasa Inggris-nya masih terbatas. Kita ingin memberi pesan sebanyak-banyaknya kepada rakyat Indonesia," jelas Muzani.
Gerindra pun menyerahkan usulan penggunaan Bahasa Inggris dalam debat capres kepada Komisi Pemilihan Umum.
"Itu biar menjadi wilayah KPU, apa itu usulan tepat, sesuai atau tidak. Kalau debat Bahasa Inggris itu memberi pembelajaran dan pesan yang baik," demikian Muzani.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: