“Suara pemilih milenial dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU proporsinya sekitar 34,2 persen dari total 152 juta pemilih dan keberadaannya kerap disebut bakal menentukan arah politik bangsa Indonesia ke depan," kata Ketua Forum Indonesia Muda Cerdas (FIMC), Asep Ubaidilah dalam keteranganya, Sabtu (15/9).
Atas alasan tersebut, wajar jika kemudian pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden berburu suara generasi milenial. Bahkan ada yang sampai yang menyesuaikan diri dengan gaya milenial.
Padahal, sambungnya, generasi milenial tidak selalu mendukung calon yang berasal dari generasi mereka.
“Pemilih milenial tergolong jenis pemilih rasional atau kritis,†tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.