Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tuding Moeldoko Ibarat Buruk Muka Cermin Dibelah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 19 September 2018, 05:23 WIB
Tuding Moeldoko Ibarat Buruk Muka Cermin Dibelah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Buruk muka cermin dibelah menjadi pribahasa yang tepat untuk memggambarkan tudingan Partai Demokrat kepada Kepala Staf Kpresidenan (KSP) Moeldoko terkait isu korupsi dan pencucian uang Bank Century sekitar Rp 127 triliun sebagaimana diberitakan Asia Sentinel.

Pada kenyataanya, skandal dana talangan Bank Century terjadi di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden, dan telah menjerat beberapa orang seperti mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya. Bahkan pengadilan pun telah memerintahkan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menetapkan mantan Gubernur BI Boediono sebagai tersangka.

"Ini malah SBY dan anak buahnya sibuk menyalahkan, menuding pihak Istana dan Moeldoko sebagai dalang isu Asia Sentinel dengan modal foto, tak masuk akal logikanya. Jangan buruk muka, orang lain yang disalahkan, gunakan saja hak jawab atau tuntutan hukum ke Asia Sentinel, tak usah menuding orang lain," jelas Sekjen Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) Adnan Rara Sina kepada redaksi, Rabu (19/9).  

Menurutnya, skandal Century menjadi kasus yang memalukan nama Indonesia di mata dunia. Sampai-sampai investigasi kasus pencucian uang itu dilakukan media asing.

Adnan mencontohkan, kasus korupsi 1MBD di Malaysia yang melibatkan mantan perdana menterinya juga informasi awal berasal dari pemberitaan media asing yang saat ini sedang diusut pengadilan.

"Jadi, tak ada salahnya jika KPK yang telah diberi tugas oleh Pansus Century DPR untuk mendalami kasus ini untuk menjadikan informasi awal dari Asia Sentinel menyelidiki lebih lanjut," ujarnya.

Adnan menambahkan, bagaimanapun marwah dan nama SBY sebagai mantan presiden harus juga dilindungi jika informasi tersebut hoaks belaka.

"Namun, jika ditemukan kebenarannya maka prinsip kesamaan di depan hukum bagi semua warga negara sesuai konstitusi juga perlu diterapkan secara konsekuen," tegasnya.

Sebelumnya, Demokrat mempertanyakan foto co-founder media Hong Kong Asia Sentinel Lin Neumann dengan Moeldoko.

Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nashidik melalui Twitter mengunggah foto yang menampilkan Moeldoko bersama Lin Neumann.

Melalui foto itu, Rachland menduga ada campur tangan Istana soal artikel yang ditulis Asia Sentinel dengen menulis keterangan 'Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?.'

Artikel Asia Sentinel sendiri membuat Demokrat berang karena menyeret nama SBY terkait korupsi Bank Century. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA