Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cerita Dubes Sarundajang Saat Tiga WNI Diserahkan Kelompok Abu Sayyaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 19 September 2018, 14:31 WIB
Cerita Dubes Sarundajang Saat Tiga WNI Diserahkan Kelompok Abu Sayyaf
Sinyo Harry Sarundajang/RMOL
rmol news logo . Menyelamatkan tiga nelayan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf pada 2017 lalu penuh dengan cerita mengharukan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketiga nelayan tersebut diculik saat sedang menangkap ikan dengan kapal BN 838/4/F di Perairan Taganak, Sabah, Malaysia yang dibawa dan disandera di Pulau Sulu, Filipina Selatan.

Hingga pada akhirnya pada tanggal 15 September 2017 pukul 14.00 Waktu Setempat (WS) ketiga WNI itu dibebaskan dadi penyanderaan.

Duta Besar RI untuk Republik Filipina, Sinyo Harry Sarundajang mengungkapkan banyak proses sehingga ketiga WNI tersebut bisa kembali ke Tanah Air.

"Pada tanggal 16 lalu hari Minggu itu saya terima kabar dari Komando Militer Mindanao Barat, Filipina, jadi dia secara resmi atas nama pemerintah Republik Filipina menyerahkan yang sebelumnya dia terima dari Gubernur Sulu Abdusakur Tan Jnr," ungkap Dubes Sinyo saat Press Briefing Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (19/9).

Aparat yang menyelamatkan ketiga WNI tersebut kata dia, diserahkan oleh para penyanderanya ke Gubernur Abdusakur bersama-sama dengan pasukan Komando Militer Mindanao Barat.

"Saya menjemputnya di Kota Sambuaga, Filipina, dekat sekali dengan Sulu bahkan dengan heli mereka dibawa dari Sulu," tuturnya.

Dalam penyerahan ketiga WNI di Fililina itu, Dubes Sarundajang mengajak kepada para pihak penyelamatan untuk tetap berempati sebab ketiga WNI itu merupakan warga negara yang baik, apalagi berprofesi sebagai nelayan yang tidak berdosa. Dan terlebih telah ditangkap dan disandera selama terhitung 20 bulan.

"Jangan sampai mereka korban ataupun cacat, itu diwanti-wanti. Oleh karena itu saya sangat hati-hati walaupun saya masih lima bulan di Manila, tapi saya bulan pertama sudah menggarap hal ini," lanjutnya.

"Alhamdulillah ketiga WNI ini sehat wal afiat tidak ada kurang satu apapun, walaupun kalau saya lihat ada tekanan tekanan psikologis, karena dapat kita bayangkan 20 bulan setiap hari, setiap jam tidak menentu pikiran mereka," katanya.

Saat disandera, ketiga WNI itu tiba-tiba dipanggil tapi ternyata dipanggil untuk makan, cerita, meskipun begitu diketahui bersama memang para penyandera Abu Sayyaf ini mengorbankan beberapa orangnya yang disanderanya.

"Bayangkan 20 bulan orang ini, ketiganya mereka tahu juga apa yang terjadi di lingkungan mereka di sana," tandas Dubes Sarundajang. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA