Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno di Media Center DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10).
"Kan persoalannya likuiditas Pertamina, dana yang diberikan Kemenkeu ke Pertamina," ujar Hendrawan.
Salah satu gejolak itu, kata Hendrawan, adalah beban subsisi terhadap BBM jenis Premium yang sebelumnya angka konsumsinya cukup tinggi.
Hanya saja, kemudian Pertamina mampu melaporkan bahwa masyarakat sudah lebih banyak memakai BBM non subsidi.
Atas dasar laporan itu juga mengapa Presiden Joko Widodo melalui Menteri ESDM, Ignasiun Jonan mengumumkan batalnya kenaikan harga.
"Edukasi Pertamina cukup berhasil sehingga konsumsi BBM non subsidi semakin meningkat," tukas Hendrawan, anggota DPR itu.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: