"Iya, kita doronglah supaya banyak yang punya keinginan untuk memproduksi nasional," kata Ma'ruf kepada wartawan di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, Kamis, (8/11).
Namun begitu, ketua umum (nonaktif) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meluruskan bahwa produksi mobil nasional Esemka bukan urusan pemerintah, melainkan pihak swasta sebagai sebuah perusahaan industri mobil.
Atas alasan itu, Ma’ruf enggan ambil pusing jika kemudian Esemka batal berproduksi.
"Itu kan swasta, nggak ada urusannya orang mau bikin. Orang jadi, nggak jadi, urusan dia (swasta) kan," kata Ma'ruf.
Dia menguraikan, Esemka merupakan inisiasi pihak swasta. Pihak ingin membuat pabrik industri mobil besar dan menjadi mobil nasional.
"Yah kita dorong aja, ekonomi nasional. Tapi yang itu bukan pemerintah, yang swasta yang ingin membangun dari mobil bengkel menjadi mobil pabrikan," tandasnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: