Sebab hingga memasuki bulan November ini, esemka yang digadangkan menjadi mobil nasional belum jua diperkenalkan.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Syafti Hidayat menilai ketidakcermatan Ma'ruf itu bisa membahayakan kebijakan pemerintah jika memenangi Pemilihan Presiden 2019 nanti.
"Ini akan sangat membahayakan bagi banyak orang," tegas aktivis yang akrab disapa Uchok ini kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/11).
Syafti mengingatkan, seorang pemimpin haruslah jujur, cerdas, teliti, dapat dipercaya dan menyampaikan kebenaran. Dia juga tak boleh ceroboh menandatangani suatu berkas tanpa memahaminya terlebih dahulu.
"Belum lagi sebelum tanda tangan sebaiknya dibaca dulu baik baik apa yang akan ditandatangani itu. Jangan bolak balik membuat keputusan karena tanda tangan tapi tak membaca apa yang akan diputuskan itu. Pemimpin harus cerdas dan tak boleh ceroboh," pungkasnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: