Teranyar, polemik itu kembali dimunculkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melalui puisi berjudul “Ada Genderuwo Di Istanaâ€.
"Payah, bukannya
stop ngomong remeh-temeh, malah keterusan," ujar politisi PDIP Eva Kusuma Sundari kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/11).
Dia kemudian meluruskan maksud dari Presiden Joko Widodo mengumpat kata genderuwo. Menurutnya, Jokowi sebatas ingin mengajak semua pihak untuk berbicara gagasan dan program pada perhelatan Pilpres 2019, tanpa menakut-nakuti rakyat.
Namun demikian, sambung anggota Komisi XI DPR itu, kelompok oposisi masih belum bisa diajak adu ide dan gagasan.
"Maksud Jokowi adalah diajak ngomong gagasan, tapi malah bicara makin nggak mutu," ujarnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: