Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, buku buku Paradoks Indonesia dengan format braille sebenarnya sudah cukup lama dirancang. Namun baru sekarang buku tersebut diluncurkan.
"Enam bulan yang lalu diajukan ke saya. Memang perlu waktu untuk menerjemahkan dalam braille dan untuk mencetak dalam braille," terang Hashim di Jl Sriwijaya No.35, Jakarta, Jumat (16/11).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menjelaskan, dilucurkannya buku Paradoks Indonesia dengan huruf braille merupakan kepedulian Prabowo kepada penyandang tunanetra.
Tujuannya agar bisa memahami informasi yang sesungguhnya terjadi pada bangsa dan negara selama ini.
"Ini untuk membantu melayani dan mengabdi pada komunitas disabilitas termasuk tunanetra," pungkas Hashim.
[nes]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: