Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jokowi Gagal Sumbang Devisa Negara Dari Turis China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sukardjito-1'>SUKARDJITO</a>
LAPORAN: SUKARDJITO
  • Jumat, 23 November 2018, 00:10 WIB
Jokowi Gagal Sumbang Devisa Negara Dari Turis China
Jokowi/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo telah gagal mendapatkan devisa negara dari kunjungan turis asal China di Bali.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Turis China di Bali terbanyak jumlahnya, tapi paling sedikit belanjanya sehingga pemasukan devisa negara pun sedikit dibanding turis negara lain," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, Kamis (22/11).

Diketahui, data Bank Indonesia cabang Bali menjelaskan rata-rata pertumbuhan kedatangan turis China ke Indonesia (termasuk Bali) lebih tinggi dibanding rata-rata global yakni 28,50 persen.

Namun, rata-rata pengeluaran wisatawan China masih lebih rendah dibanding wisatawan negara-negara lain. Hanya sebesar 965 dolar AS (sekitar Rp 9,66 juta) per orang untuk sekali kunjungan.

Arief mengatakan, setidaknya ada empat penyebab dari permasalahan turis China ini, yakni; pertama, ada praktek mafia di Direktorat Imigrasi yang membiarkan para warga negara China yang masuk sebagai wisatawan menggunakan visa kunjungan turis.

"Mereka over stay dan melakukan kegiatan bisnis serta perdagangan, ada yang jadi pekerja ilegal di tempat belanja turis asal China. Pun toko tersebut juga dimiliki oleh warga negara China yang masuk dengan menggunakan visa turis," jelas Arief.

Dan penyebab kedua adalah toko tempat belanja turis asal China hanya berjualan produk bermotif Indonesia asli yang dibuat di China seperti pakaian batik dan lain-lain.

"Ketiga para turis asal China diharuskan belanja di toko milik warga negara China. Karena oleh Pemerintah China mereka disubsidi berupa tiket pesawat yang sangat murah ke Bali," tukas Arief.

Kemudian yang keempat, para turis China yang berbelanja di toko tersebut dalam transaksinya mengunakan sistem pembayaran QR Payment. Di mana fasilitas layanan QR Code disediakan bank-bank Di China.

Sehingga, sambung Arief, hasil dari transaksi jual beli yang dilakukan turis China dan toko China langsung masuk ke akun bank di China.

"Jadi ini bentuk kegagalan pemerintahan Joko Widodo dalam memaksimalkan pemasukan devisa negara dari wisatawan China," demikian Arief. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA