Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GKR Hemas Minta Mahasiswa Komunikatif Dengan Generasi Tua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 04 Desember 2018, 16:53 WIB
GKR Hemas Minta Mahasiswa Komunikatif Dengan Generasi Tua
GKR Hemas dan jajaran pengurus KAMMI/DPD RI
rmol news logo Mahasiswa harus berperan aktif dalam menjaga ideologi bangsa dan berpartisipasi dalam pembangunan serta membantu pemerintah dan masyarakat, menghadapi tantangan masa depan.

Demikian pesan senator GKR Hemas saat menerima pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Kraton Kilen, Senin (3/12) kemarin. Pertemuan ini terkait pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KAMMI pada 13-16 Desember mendatang di Asrama Haji Sleman.

Ketua KAMMI, Irfan Ahmad Fauzi menuturkan, mereka berasal dari 400 perguruan tinggi di 30 provinsi dan 135 kota/kabupaten se-Indonesia. Meski berunsur gerakan ke-Islaman, KAMMI juga memiliki visi misi berkebangsaan.

"Tantangan kami, anak muda saat ini adalah radikalisme, bagi kami ini juga jadi persoalan anak muda, juga dalam berbangsa, jangan sampai bangsa dipecah-belah karena kelompok yang mengatas-namakan agama. Karena itu, kami ingin belajar dari Keraton, bagaimana peran Keraton Yogya semasa pergerakan kemerdekaan," ucap Irfan.

GKR Hemas menanggapi, sejarah keberadaan Kraton Yogyakarta, tidak bisa dilepaskan dari NKRI.

"Semasa mendiang HB IX, Keraton Yogya menggabungkan diri dengan NKRI meski sesungguhnya berdiri sendiri pun mampu. Tetapi semangat kebangsaan dari HB IX melebihi dari kepentingan Kraton," ujar GKR Hemas.

GKR Hemas mengapresiasi Rakornas KAMMI yang digelar di Yogyakarta dan berharap anak-nak muda punya pemikiran jauh ke depan untuk bangsanya.

"Kita berusaha meluruskan perjuangan bangsa hukan hanya kelompok, tetapi bagaiman pemuda menghadapi masa depan," ucap Hemas.

Hemas pun mengkritik kondisi bangsa Indonesia saat ini jauh tertinggal dari negara lain, karena terlalu sering ‘ribut’ oleh persoalan politik.

"Kapan kita mau survive kalau anak mudanya tidak berpikir ke depan. Bahkan barangkali sudah tidak paham lagi jati diri bangsa. Saya yakin banyak anak muda yang gagal paham tentang ideologi kebangsaan kita," tegas GKR Hemas.

Selain itu, Hemas juga berpesan agar pemuda tahu peta politik di Indonesia.

"Jangan mau di-Suriah-kan, yang muslim, punya kewajiban menyatukan bangsa, bukan mau dibawa ke mana, tetapi dahulukan kepentingan bangsa. Ini yang penting,” pesannya.

Menurut dia, anak muda juga perlu berkomunikasi dengan para pendahulu karena bukan tidak mungkin, banyak pemikiran-pemikiran brilian mereka yang masih tersimpan.

"Contohnya, Buya Syafii Maarif, saya termasuk orang yang ingin tahu banyak tentang pikiran beliau," ujar Hemas.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA