Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketahanan Pangan Tergantung Impor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 06 Desember 2018, 17:26 WIB
Ketahanan Pangan Tergantung Impor
Diskusi ProDem/RMOL
rmol news logo . Rencana pemerintah yang akan kembali melakukan impor beras pada Januari 2019 mendatang menuai pro-kontra di kalangan masyarakat.

Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1/2018 bahwa pemerintah akan membuka keran impor beras.

Sebanyak 500 ribu ton beras akan diimpor oleh pemerintah untuk menutupi stok pangan di tahun 2019.

Sekjen Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Setyo Purwanto mengaku heran dengan pemerintah yang melakukan impor menjelang panen raya.

"Sementara impornya belum masuk awal tahun 2019, malah impor di waktu panen raya," kata Setyo di sela-sela diskusi bertajuk "Impor Pangan Kebutuhan Siapa?" Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakrta Pusat, Kamis (6/12).

Menurut Setyo, hal itu menunjukkan bahwa ketahanan pangan nasional bergantung pada impor. Terlebih, terjadi di tahun-tahun politik.

"Intinya kita sangat tergantung dari impor. Ini sudah berulang-ulang terjadi. Karena tidak ada kesinambungan politik pangan," tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Martin Sulabesi (Direksi Perhimpunan Advokat ProDem, Salamudin Daeng (AEPI), Lieus Sungkharisma Komtak (Komunitas Tionghoa Anti Korupsi), dan Andreas Santosa Paraera (pakar kebijakan publik).[rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA