Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy saat memberi pembekalan kepada Relawan SuperJO di IPC Corporate University Jalan Puncak Ciawi, Bogor, Kamis (6/12).
"Relawan SuperJO harus berani melawan hoax yang bertebaran selama ini. Jawab semua hoax yang ada dengan berita benar," kata Rommy di hadapan 500 relawan SuperJO asal Kabupaten Bogor.
DIa menyebut hoax yang sering ditujukan ke Jokowi adalah PKI, non muslim, pro asing, antek aseng, serta tidak dekat dengan umat Islam dan ulama. Padahal kenyataannya berbeda sama sekali.
"Pak Jokowi bahkan disebut ajudan Aidit, padahal Pak Jokowi lahir pada 1961, dan PKI dibubarkan pada 1966. Begitu juga dengan fitnah non muslim, padahal ia jelas lahir dari keluarga muslim dan rajin ibadah," jelas Rommy.
Sementara itu hoax pro asing menurut dia mudah dibantah, karena Jokowi lah yang mengambil alih Blok Mahakam dari perusahaan Total asal Prancis dan diserahkan ke Pertamina. Begitu juga dengan Blok Rokan, dari Chevron ke Pertamina. Freeport di Papua yang sejak berdiri pada 1967 dikuasai asing, kini 51 persen sahamnya akan dikuasai Indonesia.
"Hoax itu selalu diproduksi dan disuarakan terus menerus. Mereka ingin berita bohong ini dianggap benar oleh masyarakat. Namun kita tidak gentar, dan SuperJO saya yakin akan berjuang untuk memberantas kebohongan ini," pinta Rommy.
Anggota DPR ini menyebutkan bahwa memerangi hoax juga merupakan ibadah. Sehingga niat ibadah ini bisa melipatgandakan semangat para relawan SuperJO.
"Kita berjuang untuk memerangi hoax dan ujaran kebencian. Ini adalah perjuangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama," tambah Rommy.
Dia yakin, keberadaan SuperJO akan membuat kemenangan Jokowi-Amin akan semakin besar di Bogor. Pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi-Amin diyakini akan memperoleh 70 persen suara di Bogor.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: