Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengaku curiga akan hal itu. Pasalnya menurut dia, bahasa dalam spanduk tersebut sangatlah kasar.
"Sepertinya ada operasi gelap untuk jadikan ini peluru untuk mendapatkan simpati rakyat," katanya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/12).
Saat ini Kepolisian Sektor Tanah Abang bersama Bawaslu DKI Jakarta tengah mencari saksi untuk memburu pelaku pemasangan spanduk.
Andrianto yang juga aktivis mahasiswa 1998 ini meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Sebab bukan tidak mungkin memasang spanduk itu adalah orang-orangnya Jokowi sendiri sebagaimana halnya spanduk "Jokowi Raja Jawa" yang ditemukan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
"Pihak kepolisian harus memburu pemasang spanduk provokatif ini," tutup Andrianto.
Dalam spanduk itu, tertulis pula kata-kata lain seperti #PKIBerkedokPancasila, #JKWHoaxNasional, #JKWGunderuwoNasional, #JKWSontoloyoNasional, dan 2019 Tenggelamkan PKI.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: