Dugaan itu sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menanggapi 2.258 KTP-el yang ditemukan warga.
“Kami menyebutkan ini adalah KTP-el yang dibuang, bukan tercecer, karena ini memang sengaja dibuang, karena karungnya masih bagus, blangkonya masih bagus, belum pernah terkena air hujan, diletakkan dipinggir jalan yang orang cepat melihat itu,†jelas Zudan di Duren Sawit di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/12).
Jika itu tercecer, kata Zudan, maka bisa dipastikan jatuh berhamburan. Tapi dalam penemuan di Duren Sawit, KTP-el masih utuh berada di dalam karung.
“Dugaan saya ini memang sengaja dibuang. Sekarang kami sedang mendalami, siapa yang buang dan berasal dari mana,†ujarnya.
Ia menjelaskan, semua temuan di lapangan terkait KTP-el bukan berasal dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu dapat dipastikan lantaran semua blangko yang tidak terpakai maupun KTP-el yang rusak atau invalid semua sudah dipotong pada bulan Mei 2017 yang lalu.
“Oleh karena itu, kami sedang melakukan penyelidikan bersama teman-teman di Polri untuk mengetahui darimana sumber KTP-el yang dibuang ini,†pungkasnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: