Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anggaran Minim, Saber Pungli Diminta Tingkatkan Sinergitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 11 Desember 2018, 14:22 WIB
Anggaran Minim, Saber Pungli Diminta Tingkatkan Sinergitas
Rakesnas Saber Pungli/Net
rmol news logo Tugas memberantas praktik pungutan liar (pungli) tidak mudah. Untuk itu, dibutuhkan sinergitas antar semua pemangku kepentingan, mulai dari kepolisian, kementerian, lembaga, TNI, dan masyarakat Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu kata Sekretaris 1 Kemenko Polhukam Letjen TNI Agus Surya Bakti saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Tahun 2018 di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/12) malam. Agus mewakili Menkopulhukam Wiranto yang berhalangan hadir.

Dia menjelaskan bahwa sinergitas ini sangat penting lantaran di tahun ini anggaran Saber Pungli menurun drastis. Dari Rp 30 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 9 miliar di tahun 2018. Terlebih, tim juga mengalami penurunan jumlah personel.

“Pada tahun 2016 ada sebanyak 228 anggota, dan tahun 2017 sebanyak 247 anggota, sedangkan untuk tahun 2018 sebanyak 99 anggota,” kata Sesmenko Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/12).

Dalam kesempatan ini, dia juga menguraikan beragam masalah yang sekarang terjadi di Saber Pungli. Di antaranya, masalah di Unit Pemberantasan Pungli (UPP) daerah. Anggaran terbatas yang ada pada pemerintah daerah berimplikasi pada minimnya anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk kegiatan Saber Pungli.

“Bahkan, di Provinsi Riau dan Papua, Pemdanya belum mengalokasikan anggaran untuk mendukung kegiatan Saber Pungli. Selain itu, masih terdapat UPP yang belum aktif dalam melakukan kegiatan Satgas, baik sosialisasi maupun operasi tangkap tangan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dia juga menyoroti masalah tumpang tindih tugas dan personel pada kegiatan saber pungli. Sebab, personel Saber Pungli juga memiliki kegiatan rutin di instansi masing-masing, sehingga tidak dapat menjalankan tugas pada Satgas Saber Pungli atau UPP secara optimal.

“Adanya anggapan bahwa Satgas Saber Pungli domain polisi, sehingga instansi lain kurang proaktif dalam kegiatan Satgas Saber Pungli,” pungkasnya.

Hal senada diakui Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol Widiyanto Poesoko. Meski, Satgas Saber Pungli mengalami banyak kendala, tapi dia tetap berupaya untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

“Untuk tahun 2018, jumlah laporan yang diterima sudah 2 ribu sekian. Namun demikian sekarang pelaku pungli sudah tidak berani lagi, sudah jera, karena begitu tertangkap mereka langsung dihukum, dan ini mudah-mudah ke depan sudah berkurang,” kata Widiyanto. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA