Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengakuan Australia Persulit Perdamaian Israel-Palestina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 16 Desember 2018, 04:08 WIB
Pengakuan Australia Persulit Perdamaian Israel-Palestina
Rofi Munawar/Net
rmol news logo Langkah Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibukota Israel diyakini akan mengganggu hubungannya dengan mitra strategis, termasuk Indonesia.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Rofi Munawar mendesak agar Australia meninjau ulang keputusan yang keliru tersebut. Sebab pengakuan itu juga akan berakibat buruk bagi masa depan perdamaian Palestina-Israel.

“Kendati Australia berjanji tidak akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem Barat sampai ada status penentuan akhir, tapi mereka lupa justru dengan pengakuan itu semakin sulit mencapai penentuan status akhir,” ujar Rofi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/12).

Politisi PKS itu mengingatkan negara-negara lain untuk tidak mengikuti langkah Australia yang mengekor kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurutnya, kebijakan Trump lebih sering memantik kegaduhan internasional ketimbang perdamaian.

“Dunia termasuk Australia seharusnya menyadari gaya kepemimpinan Trump yang seringkali ceroboh dan destruktif,” tegas anggota Komisi VII DPR tersebut. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA