Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hadi Tjahjanto Kurang Memahami Tugas Panglima TNI, Tak Beri Perhatian Insiden Di Papua Dan Perusakan Polsek Ciracas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 16 Desember 2018, 15:45 WIB
Hadi Tjahjanto Kurang Memahami Tugas Panglima TNI, Tak Beri Perhatian Insiden Di Papua Dan Perusakan Polsek Ciracas
Panglima TNI Hadi Tjahjanto/Dok
rmol news logo Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dinilai kurang memberikan perhatian khusus terhadap insiden pembantaian pekerja di Nduga, Papua, dan perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur.

Kritikan itu disampaikan Mantan Komandan Korps Marinir, Letjen TNI Mar (Purn) Suharto kepada wartawan, Minggu (16/12).

Bahkan, Suharto menyebutkan Hadi tidak peduli dengan kedaulatan bangsa karena justru pergi ke Amerika Serikat di saat belum tuntasnya dua insiden tersebut.

"Kalau sudah masalah kedaulatan Panglima TNI harus turun tangan. Panglima TNI harus segera pulang ke Tanah Air, acara di Amerika bisa diwakilkan," kata dia.

Menurut Suharto, seorang pimpinan TNI harus selalu berada di tempat yang paling rawan. Dengan begitu, pimpinan itu bisa memberikan perintah yang benar dan tepat.

"Itulah pimpinan fungsinya. Makanya yang kita butuhkan seorang pimpinan itu orang-orang yang harus pengalaman di lapangan. Sehingga dia tahu jiwa-jiwa prajurit seperti apa," ujarnya.

Walaupun telah menjabat sebagai Panglima TNI selama lebih dari setahun, namun Suharto menilai, reaksi Hadi yang biasa saja terhadap dua insiden tersebut lantaran memang dia bukan seorang pimpinan yang punya pengalaman di lapangan. Sehingga, kurang memahami tugas pokok dan fungsi untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Terkait insiden pembantaian pekerja di Papua, Suharto menegaskan itu permasalahan kedaulatan. Maka, TNI yang harus turun tangan untuk mengejar seluruh anggota kelompok tersebut bukan kepolisian.

"Itu sudah makar, itu perlawanan bersenjata. Artinya perlawanan terhadap kedaulatan, itu sudah tugas TNI. Jadi jangan dipolisi-polisikan. Saya tahu, senjata yang dibawa itu standar NATO, berarti ada keterlibatan kekuatan asing. Hajar saja, lumatkan," pungkasnya. [lov]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA