Hal itu disampaikan pendukung petahana Joko Widodo ini buntut dari ucapan Andi yang meminta agar Presiden Jokowi menyerahkan matanya kepada Novel.
"Sebaiknya Andi Arief dulu yang berikan mata kepada Novel Baswedan," kata Willy di Jakarta, Senin (31/12).
Menurutnya, komentar Andi agar Presiden Jokowi menyerahkan matanya kepada Novel salah kaprah.
Namun, bila masih tidak puas dengan ketidakadilan, Andi semestinya berjuang melalui tahapan yang benar sesuai konstitusi, bukan asal berbicara bahkan menyalahkan Presiden Jokowi.
Willy juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan teliti dalam memahami soal kasus terkait penyiraman air keras terhadap Novel. Lantaran kasus itu rawan dipolitisir oleh kubu kontra petahana.
Andi Arief sebelumnye menyarankan Presiden Jokowi memberikan satu matanya kepada Novel Baswedan. Menurutnya, itu sekaligus bentuk sindiran karena Kepala Negara dianggap tidak bisa menyelesaikan kasus yang menimpa Novel.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.