Menurut Pemimpin Umum
RMOL Network, Teguh Santosa, rasanya ada faktor lain yang juga mendominasi keputusan itu. Terutama yang terkait dengan fragmentasi elit di kelompok pendukung Jokowi.
Dalam hal ini ada pertimbangan mengenai masa depan PDI Perjuangan bila yang diajukan adalah tokoh lain. Juga pertimbangan masa depan partai-partai pendukung lain.
“Fragmentasi elit ada dimana-mana,†katanya dalam dialog bertema “
Menengok ke Belakang dan Menatap ke Depan Tahun Politik†di
CNN Indonesia, Senin malam (31/12). Dialog lengkap dapat dilihat
di sini.
Dialog yang dipandu Budi Adiputro itu juga menampilkan Pemimpin Redaksi
Tempo Arif Zulkifli, Wakil Pemimpin Redaksi
Detik.com Elvan Dany Sutrisno, dan Kepala Peliputan
CNN Indonesia Revolusi Riza.
Teguh menambahkan, ketika Jokowi memilih Ma’ruf Amin dan Prabowo memilih Sandiaga Uno, maka anggapan bahwa keputusan itu didasarkan pada politik identitas jadi kembali menebal.
Teguh mengingatkan bahwa media memiliki tanggung jawab untuk menawarkan frame yang lain, yang lebih positif.
“Saya tidak punya kekhawatiran pada hubungan antara Jokowi dan Prabowo. Mereka teman lama. Mereka baik. Yang saya khawatirkan adalah kelompok pendukung, dan barangkali adalah kita-kita yang ikut membangun frame,†ujar Teguh.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: