Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mega: Prabowo Teman, Kalau SBY?

Selasa, 08 Januari 2019, 09:21 WIB
Mega: Prabowo Teman, Kalau SBY?
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto/Net
rmol news logo Megawati Soekarnoputri mengaku masih tetap berteman dengan Prabowo Subianto. Lantas, ada netizen yang usil. "Kalau dengan Pak SBY, gimana bu?" tanyanya.

Kisah pertemanan dengan Prabowo diungkap Mega dalam acara "Megawati Bercerita" di markas PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Selain Prabowo, Mega juga banyak buka-bukaan soal persahabatannya dengan mendiang Presiden keempat, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Diceritakan Mega, salah satu hal yang mendekatkan dia dengan kedua tokoh politik nasional ini adalah makanan. Megawati ngaku jago masak nasi goreng. Mega mengklaim, nasi goreng buatannya ini dirindukan Prabowo dan Gus Dur.

Dari mana Mega tahu? Kata dia, salah satu orang dekat Prabowo sempat menanyakan kepada Mega, kapan akan memasak nasi goreng lagi untuk Prabowo. Perbincangan ini terjadi saat keduanya Prabowo nonton pertandingan pencak silat di arena Asian Games 2018 lalu.

"Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, Pak Prabowo suka tanyakan lho Bu, kapan mau bikin nasi goreng? Karena nasi goreng saya top lho," kata Mega disambut tawa hadirin.

Tak jauh berbeda, Gus Dur juga kerap datang ke rumahnya hanya untuk menyantap nasi goreng bikinannya. Kata Mega, ini menunjukkan dirinya tetap bersahabat dengan Gus Dur dan Prabowo meskipun mereka kerap berbeda sikap politik. "Dulu Gus Dur telepon, Mbak aku teko (datang) yo, nasi goreng, nasi goreng. Dia mesti minta nasi goreng. Itu saya bikin sendiri lho," ujar Mega.

Soal Prabowo, Mega bercerita lumayan banyak. Dia heran mengapa para pendukung Prabowo menyerangnya dengan sejumlah isu di media sosial. Padahal, ia dan Prabowo tetap berteman.

"Saya kan tetap temenan dengan Prabowo, tapi kok anak buahnya gitu ya? Padahal saya sama bosnya enggak ngapa-ngapain. Makanya aneh saya sama anak buahnya," kelakar Mega.

Dia pun kembali menceritakan momentum pertemuannya dengan Prabowo saat nonton Pencak Silat Asian Games. Dia mengobrol akrab. Bahkan dia ngaku berganti pakaian terlebih dahulu karena Prabowo juga sudah bersiap menemuinya. "Kalau di antara pemimpin bisa begitu, kenapa anak buahnya bisa begitu? Apa harus begitu? Sekarang kok kayaknya mau membelah diri. Kita harusnya betul jaga persatuan, ini demi bangsa dan negara lho," ujarnya.

Bahkan, kepada Soeharto, musuh politik terbesarnya, Mega mengaku berpesan kepada kader Banteng untuk tidak menghujat pemimpin Orde Baru itu. Fenomena politik ketika yang menang dipuja dan yang kalah dijatuhkan, imbau Mega, bukanlah tradisi yang baik untuk diteruskan.

Namun sepanjang ceritanya ini, Mega sama sekali tidak menyebut nama SBY. Ketua Umum Demokrat ini sempat menjadi menteri pertambangan di era Mega. Keduanya pecah kongsi saat SBYmemutuskan mendirikan Demokrat dan maju nyapres pada 2014.

Karena itu pembaca di link berita terkait ada yang menyindir Mega. "Kalau sama Pak SBYlain lagi ceritanya," tulis akun @Adhicipta.

Sementara pembaca dengan nama Robert Dirk Raranta memuji Mega dan Prabowo. "Prabowo tetap menjalin keakraban karena Beliau berjiwa besar dan berhati Mulia," sebutnya dibalas Anggiat Napitupulu. "Aku mau nasi gorengnya Bu."

Sedangkan @MAlva07 berharap semuanya adem setelah Pilpres. Apalagi pemimpin politik tertingginya sudah pada akur. "Insyaalah setelah Pilpres negara kita akan kembali damai. Persatuan dan kesatuan akan terjaga, mungkin perbedan pendapat dan suhu politik yang memanas akibat terlalu semangat para pendukung," ungkapnya.

Kira-kira mengapa Megawati tak menyebut SBYsama sekali? Pengamat Politik Direktur Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo melihat ada dua kemungkinan. Pertama, bisa jadi Mega lupa.

"Kan sahabat Bu Mega tak sedikit. Kedua, mungkin masih ada ganjalan di Bu Mega dengan Pak SBY. Semua orang sudah mahfum apa persoalan antara keduanya. Yang tahu persis apakah ini persoalan pribadi, atau yang lain, ya Bu Mega," kata Karyono saat berbincang dengan Rakyat Merdeka.

Bagaimanapun, Mega patut diapresiasi karena menyejukkan suasana dengan kalimat positif dan menganggap lawan-lawan politik masih sebagai sahabatnya. "Bu Mega ini sudah mengawali dan memberi contoh. Bagaimanapun kerasnya politik, tetap meminta tidak menghujat. Termasuk kepada Pak SBY, kita semua berharap keduanya akur dan adem. Sudah saatnya energi positif terus dialirkan," pungkas Karyono. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA