Hal itu diungkapkan Pengajar Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, Selasa (8/1).
Pendapat Adi tersebut didasari atas sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membocorkan pertanyaan sebelum acara debat berlangsung kepada dua pasangan calon.
"Karena hal-hal yang sifatnya orisinil, alamiah yang ingin kita dapatkan dalam debat ini hambar, agak susah (mendapatkan ide orisinil)," ungkapnya.
Adi menegaskan, jika sudah mendapat kisi-kisi pertanyaan, kedua pasangan calon tentu sudah memiliki jawaban yang sudah mereka hafal. Jawaban itu pun diduganya bisa saja datang dari ide tim sukses, ataupun pihak lain, bahkan konsultan politik.
"Kayak klompencapir zaman orde baru. Di mana soalnya sudah tahu duluan. Tinggal acak aja, dari 20 pertanyaan mungkin satu atau dua. Inilah yang kemudian cukup disayangkan," demikian Adi.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.