Namun demikian, harus dilihat lagi rakyat yang mana yang menjadi pihak ketiga, apakah kalangan atas atau kalangan bawah.
Jika sumbangan itu datang dari kelompok pecinta golf, seperti penyumbang mayoritas dana kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin, maka pihak ketiga yang mendukung adalah kalangan elite, bukan rakyat kecil.
Begitu tegas Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Syafti Hidayat menjawab klaim Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir. Baca:
Sumbangan Perkumpulan Golfer Bukti Rakyat Lebih Peduli Jokowi Ma'ruf
"Karena pecinta golf itu biasanya orang kaya. Biaya main golf itu mahal. Nggak mungkin dibayar oleh rakyat kecil yang hidupnya pas-pasan," tegasnya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/1).
Sebaliknya, pasangan yang lebih dicintai rakyat kecil adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab, pasangan nomor urut 02, sudah memperoleh uang miliaran rupiah dari dana perjuangan rakyat.
Dana itu terkumpul dari rakyat kecil yang rela mentransfer uang untuk pemenangan Prabowo-Sandi.
"Prabowo gunakan dana sendiri ditambah bantuan rakyat. Jadi jauh bedanya," tegasnya.
Berdasarkan catatan ICW, dana kampanye Jokowi-Maruf yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah sebesar Rp 55,9 miliar.
Dari dana sebesar itu, 86 persennya atau Rp 37,9 miliar berasal dari dua perkumpulan golfer TBIG dan TRG. Sementara 14 persen sisanya berasal dari badan usaha, parpol, Jokowi dan lainnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.