"Ini yang saya kuatirkan, bahwa perdebatan masih membawa wacana lama. Kubu Jokowi akan menyerang Prabowo dengan kasus-kasus pelanggaran HAM dan penegakan hukum," kata Faisal Riza lewat pesan tertulis kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu.
Kalau sudah begini, lanjut Faisal, maka perdebatan tidak akan menarik karena pada Pilpres 2014 lalu, kedua tokoh, Jokowi dan Prabowo sudah pernah bertemu di arena perdebatan dalam agenda yang sama.
"Pada 2014 Jokowi berjanji akan menuntaskan beberapa kasus HAM. Tapi diingat juga, ketika sudah terpilih dan menjadi presiden, Komnas HAM juga memberikan rapor merah kepada Jokowi atas kinerjanya dalam menyelesaikan kasus-kasus HAM," lanjut Faisal.
Dalam debat kandidat yang akan digelar besok, kata Faisal, yang menjadi tantangan bagi keduanya adalah soal penanganan korupsi.
"Penanganan kasus korupsi akan menjadi tantangan terberat bagi baik Jokowi yang sudah berpengalaman memerintah, maupun Prabowo," kata Faisal.
Ruang debat ini, menurut Faisal mestinya bisa menjadi momentum bagi rakyat untuk mengetahui isi kepala para pemimpinnya.
"Di debat itu, yang paling penting, para kandidat bisa mengekspose gagasan sehingga mampu dipahami rakyat," kata Faisal.
Isu basi dan yang sedang terjadi, kata Faisal diharapkan bisa mendapat jalan keluar.
"Dan ini yang penting, saya berharap perdebatan program lebih dominan di ruang publik ketimbang debat politik identitas," tandas Faisal.
[hta]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.