Dewan Pakar bidang Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Laode Kamaluddin menjelaskan bahwa penuaan SDM turut menjadi masalah dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Untuk itu, pihaknya berencana melakukan regenerasi para petani dan nelayan Indonesia.
"Di kalangan anak muda, jumlah petani dan nelayan menurun dari tahun ke tahun," ujarnya dalam dskusi publik bertajuk "Petani, Nelayan & Ekonomi Rakyat' di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1).
Kedua profesi itu identik dengan kemiskinan. Itu sebabnya banyak anak muda enggan berprofesi sebagai petani dan nelayan. Terlebih lagi, orang tua mereka juga tidak menginginkan anaknya ikuti jejak tersebut.
Demi menggaet anak muda untuk mau bertani dan berlaut, BPN telah menyiapkan konsep digital farming, digital fishering, dan mekanisasi produk pertanian dan perikanan.
Penggunaan teknologi berbasis digital, sambung Laode, diyakini akan membuat minat anak muda menjadi besar. Dengan begitu, cita-cita kedaulatan pangan dapat terwujud.
"Kita harus mulai berpikir kepada generasi milenial untuk menggunakan digital farming dan digital fishering. Ini di masa depan memang kita bisa swasembada dan kita bisa mandiri di dunia pangan," demikian Laode.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: