Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat ditemui di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (18/1).
"Terus terang ini sandiwara yang membuat kita sangat malu, apalagi kalau dilihat dengan negara-negara lain," ujar Fahri.
Dia mengimbau untuk melihat di media sosial Youtube debat capres di negara lain. Menurut dia tidak ada yang pakai kerpekan (contekan atau bocoran).
"Kita ini negara maju demokrasi nomor 3 di dunia. Tapi demokrasinya direkayasa kayak gini, biarin kok takut presiden kita nggak bisa debat, salah sendiri, kenapa maju jadi capres," tegasnya.
Menurut Fahri, kualitas pemimpin itu dapat dilihat dari kualitas debatnya. Bagi dia percuma ketika melihat kualitas presiden berasal dari tulisan orang lain.
"Kalau begini kan nggak usah dia (capres), yang lain juga bisa dong, artinya kalau begini caranya orang nggak perlu punya pengetahuan, karena dia membaca tulisan orang. Ini yang saya kira sangat menyedihkan dari debat ini," tandasnya.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.